Berawal Dari Belajar Menanam Seribu Meter Lahan Berkembang Menjadi Beberapa Hektar

11 Juni 2017 12:34:07 WIB

(Kampung 11 Juni 2017) Pewarta Desa

 

Kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik hanya akan di raih bagi mereka yang rajin belajar  dan berani mencoba dan mengaplikasikan Ilmu yang dipelajarinya apapun harapanya. Itulah kuranglebih yang dilakukan oleh beberapa anggota kelompok tani Desa Kampung yang tergabung dalam keanggotaan Koperasi Tani Cerdas yang Kantor Pelayananya berdomisili di Padukuhan Candi, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul.

Berawal dari pembelajaran yang diikuti Bersama Bersama seorang warga negara Soul Korena Selatan Mr. Kim Kimyung (68) yang sejak tahun 2013 didatangkan oleh Suparna (Kades Kampung). Berawal dari kenalan tersebut Suparna meminta kepada Kim Kimyung agar masyarakatnya diberikan kesempatan untuk diajari cara bertani seperti yang dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan.

Setelah semakin kenal akrab dengan Kades mungil Desa Kampung Mr. Kim Kimyung yang selalu datang setiap tahunnya ke rumah Suparna selama hampir lima tahun, akhirnya permintaanya dipenuhi oleh Kim Kimyung. Pada bulan Agustus 2016 datanglah Kim Kimyung Bersama seseorang yang usianya sudah 87 tahun, orang tersebut adalah bernama Ha Sayong, saat kunjungan pertama kalinya di Indonesia dan setelah menginjakkan kakinya di rumah Suparna di Desa Kampung Ha Sayong merasa sangat gembira, dirinya merasa cocok dengan keluarga suparna, terlebih keluarga Kades Kampung ini adalah pekerjaanya petani.

Ha Sayong merupakan seorang petani sukses di Soul, saat kedatangan pertamakalinya di bulan Agustus, wilayah kecamatan Ngawen masih musim kemarau, karena bulan tersebut belum musim tanam Ha Sayong dan Kim Kimyung hanya bermalam di rumah Kades Kampung satu minggu, saat itu sedianya sudah akan mengajari cara bertanam namun karena belum memungkinkan karena belum adanya air untuk pertanian terus kemudian pulang ke Soul.

Pada bulan Nopember, tepatnya   pada hari Selasa, tanggal 22 Mr. Kim Kimyung dan Ha Sayong kembali datang mendarat di bandara Adi Sucipto yang sebelumnya transit di bandara Internasional Soekarno Hatta.

Pada bulan Nopemberlah berawal kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh Ha Sayong kepada masyarakat Desa Kampung. Saat itu mulai menyemai dan mengawali pendirian Green House di lahan sawan Suparna yang luasnya hanya 1300 meter. Selama dua belas hari Ha Sayong dan Kim Kimyung di Desa kampung selain memberikan pembelajaran pertanian ala Soul juga memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat Desa Kampung. Oleh Suparna selama berada di rumahnya setiap hari sejak jam 07.00 sampai dengan jam 17.00 wib. selalu tertib belajar, pada malam harinya Ha Sayong dan Mr. Kim Kimyung selalu di ajak oleh Kades Kampung untuk bertatap muka di setiap padukuhan di  Desa Kampung.

Dari Pembelajaran  yang di ikuti oleh tigapuluh orang selama hampir lima bulan,  Kim Kimyung mengharapkan segera terbentuk Koperasi Pertanian. Atas dorongan dan motivasi Kim Kimyung akhirnya pada bulan Maret, tepatnya pada hari Jumat tanggal 03 Maret 2017 resmi membentuk Koperasi Pertanian, saat pembentukan dihadiri oleh Dr. Drs. H. Immawan Wahyudi (Wabup Gunungkidul) dan Ratna Madyaningtyas SIP, MSI ( Dinas Koperasi)

Mr. Kim Kimyung berharap koperasi pertanian nantinya merupakan suatu wadah bagi masyarakat petani Desa Kampung, dengan koperasi tersebut harapanya sebagai tempat pembelajaran, wadah ekonomi dan penyedia sarana prasarana pertanian, “kalau sudah punya koperasi pertanian, koperarsi bisa menjual bibit, pupuk dan alat pertanian, koperasi juga bisa sebagai wadah untuk membeli produk yang dihasilkan para anggota dan masyarakat petani di lingkungan desa Kampung” demikian Mr. Kim menyampaikan.

Green House yang hanya sekitar 1300 meter persegi telah ditanami beberapa macam tanaman, seperti sawi, slada, terong, tomat, wortel dan lain-lain. Hasil dari tanaman yang terjual disimpan di koperasi dan merupakan asset milik seluruh anggota yang telah mengikuti pembelajaran. Setelah Sembilan bulan melaksanakan pembelajaran, sebagian anggota yang tidak kurang dari 15 orang saat ini sudah memulai mengaplikasikan/mencoba untuk menanam di sawahnya masing-masing.

Tidak kurang dari satu hektare sawah milik beberapa anggota saat ini ditanami Cabai besar keriting. Cabe yang ditanam harapanya akan menui keberhasilan yang maksimal. Sudah hampir satu bulan tanaman cabe telah di tanam dan saat ini cabe sudah tumbuh subur dan berbuah sangat lebat, bahkan sudah ada yang mulai merah pertanda sudah akan memetik hasilnya.

Purwanto salah satu anggota Koperasi yang sudah memulai menanam sejak pertengahan bulan Mei bulan kemarin menuturkan “Tanaman cabe kula saben setunggal uwit uwohipun wuradin 50 (seket) /tanaman cabe saya tiap batang buahnya tidak kurang dari lima puluh buah. Menurut suparna selaku Kades yang selalu mendorong pada petani agar tidak hanya menanam padi dan jagung “saya selalu memberikan inspirasi dan mendorong agar para petani warga desa kampung tidak selalu menanam tanaman yang turun temurun sama seperti tinggalan nenek moyong, harus berfikir cerdas karena menanam sayur dan buah bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal’.  Suparna yakin apabila petani desa kampung selalu belajar dan setelah belajar kemudian mempraktekkan ilmu yang didapatkan meyakinkan bahwa petani sebenarnya bisa kaya, walau kaya perlu proses panjang.

Purno Jayusman, M.Pd. seorang kepala Sekolah Dasar di Wilayah desa Kampung juga tidak mau ketinggalan, Kepala Sekolah yang memang berasal dari keluarga petani tersebut sangat menyukai pertanian. Di saat kesibukanya sebagai kepala Sekolah, Jayus panggilan akrapnya yang juga sebagai anggota koperasi Tani Cerdas Desa Kampung saat ini  sudah memulai menanam Cabai tidak kurang dari 3000 batang. “Tanaman saya sudah tumbuh subur, buahnya sangat lebat” begitu kilahnya saat di temui pewarta Desa Kampung. Jayusman mengatakan, tanamanya merupakan tanaman cabai yang hasilnya tidak langsung di konsumsi, tetapi hasilnya sebagai master pembibitan, “cabe yang kami tanam merupakan cabe untuk bibit, sehingga biayanya mahal”imbuhnya.

Cabe yang ditanam oleh masyarakat yang tergabung dalam anggota Koperasi Tani Cerdas merupakan cabai yang biayanya cukup tinggi, karena jenis cabe tersebut tidak bisa berbuah apabila tidak di Crossing atau dikawinkan, sehingga petani harus menyiapkan dana yang memang harus cukup karena setiap seribu batang tiap harinya perlu tenaga kerja minimal lima orang untuk menyerbukkan atau crossing.

Dengan program percepatan untuk meninggalkan kemiskinan masyarakat Desa Kampung oleh Pemerintah Desa kampung ini semoga segera terwujud.

Salam sukses para petani Desa Kampung

Komentar atas Berawal Dari Belajar Menanam Seribu Meter Lahan Berkembang Menjadi Beberapa Hektar

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar