Grebeg Besar Gunung Wijil: Melestarikan Tradisi, Mensyukuri Hasil Bumi

Arif budianto 11 Juli 2023 20:44:53 WIB

Kelurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunung Kidul belum lama ini telah menjadi rumah yang hangat bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sebanyak 25 mahasiswa dari berbagai program studi ditempatkan dan dibagi menjadi 4 subunit di Kapanewon Ngawen dan sekitarnya. Dua dari empat subunit tersebut adalah Padukuhan Kaliwaru dan Gunung Gambar yang berada dalam wilayah administratif Kelurahan Kampung.

Tim KKN-PPM UGM Ngawula Ngawen merupakan satu dari dua unit yang diterjunkan ke Ngawen untuk mengabdi selama 50 hari. Mengangkat tema “Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dalam Budidaya Kopi untuk Persiapan Inisiasi Kelurahan Wisata Budaya Inklave”, tim KKN Ngawula Ngawen akan melaksanakan program kerja di bidang UMKM, pertanian, kebudayaan, dan pariwisata di Kelurahan Kampung.

“Selain tema utama yang bergerak di budidaya kopi, output lain yang kami harapkan dalam pelaksanaan KKN di Ngawen ini adalah kami bisa srawung atau menjadi satu dengan warga setempat. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Besar harapan kami supaya bisa turut menghargai dan menghormati kebudayaan dan tradisi yang ada. Tugas kami selanjutnya adalah memberdayakan sehingga masyarakat bisa menjadi jauh lebih mandiri dan berdaya sebagai penduduk desa wisata.” tutur Arif Bijaksana, koordinator mahasiswa tingkat unit (kormanit) dari tim KKN Ngawula Ngawen.

Sebagai desa wisata, Kelurahan Kampung memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan. Tim tersebut dipimpin oleh Pak Jayus yang juga merupakan kepala sekolah di salah satu sekolah dasar yang ada di Padukuhan Gunung Gambar. Pak Jayus menuturkan bahwa salah satu kegiatan tahunan yang diadakan oleh masyarakat setempat adalah Grebeg Besar Gunung Wijil. Upacara ini disebut Grebeg Besar karena dilaksanakan pada bulan besar dalam penanggalan Jawa. Kirab Grebeg Besar dimulai dari halaman rumah Dukuh Gudang, Pak Wagino, menuju Gunung Wijil tempat dimakamkannya R.Ng. Djoyo Wikromo. Pak Wagino sebagai Kepala Dukuh Gudang turut menyambut dengan sukacita kedatangan mahasiswa KKN dan mempersilakan tim untuk ikut serta memeriahkan Grebeg Besar.

Grebeg Besar Gunung Wijil adalah upacara adat yang dilaksanakan setiap tahun, tepatnya sehari setelah perayaan Idul Adha. Upacara ini dilaksanakan untuk menghormati jasa R.Ng. Djoyo Wikromo, pemimpin pasukan Bregodo Kawandoso Jaya yang ditugaskan untuk melindungi Raden Mas Said dari serangan Belanda. Atas budi baik beliau, masyarakat menggelar Grebeg Besar yang dikemas dalam bentuk kirab budaya, yakni berjalan kaki menuju petilasan makam dengan dua gunungan yang diarak bersama. Gunungan tersebut adalah gunungan telur berjumlah 2023 dan gunungan hasil bumi Kelurahan Kampung. Persembahan gunungan hasil bumi melambangkan rasa syukur warga karena Ngawen merupakan daerah yang subur sehingga menghasilkan panen yang melimpah.

“Seluruh masyarakat setempat selalu menyambut baik dan turut serta mengambil peran dalam acara ini. Di beberapa kesempatan, Bupati Gunung Kidul bahkan hadir memenuhi undangan,” tutur Pak Jayus ketika ditemui di kediaman pada Selasa (27/6/2023) sore. Menurut Pak Jayus, masyarakat setempat yang mengikuti kegiatan ini juga diharapkan memakai baju adat dan jarik sehingga unsur budaya Jawa terasa sangat kental dalam setiap prosesinya.

Pak Jayus juga menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan KKN. “Kami harap kedatangan mahasiswa KKN di sini tidak hanya secara formal berhasil melaksanakan program kerja yang ada, tetapi juga mengenali dan menerima setiap sesuatu yang ada di kelurahan ini, termasuk tradisi masyarakat setempat dan mengenalkan kepada publik, ‘Oh, di Kapanewon Ngawen itu masih melestarikan tradisi seperti ini,’ dan sebagainya.”

Untuk mempersiapkan kegiatan, mahasiswa KKN-PPM UGM membantu menyiapkan dekorasi panggung dan memasak bahan makanan untuk dibuat nasi wiwit. Proses persiapan berlangsung tiga hari sejak 27 Juni hingga 29 Juni yang juga bertepatan dengan Idul Adha. Meskipun begitu, masyarakat begitu antusias menyambut upacara adat ini dan mempersiapkannya dengan sukacita. Semangat dan antusiasme inilah yang kemudian mengalir di tubuh tim KKN Ngawula Ngawen untuk ikut melestarikan budaya daerah, seperti warga Kelurahan Kampung yang terus memelihara tradisi Grebeg Besar.

Pada Jumat (30/6/2023) pagi, tim mahasiswa KKN berkumpul di rumah Kepala Dukuh Gudang untuk menyiapkan acara. Sebanyak 300 nasi wiwit siap dihidangkan untuk peserta kirab budaya dan tamu-tamu penting. Salah satu tamu yang hadir pada kegiatan tersebut adalah Bapak Sunaryanta, Bupati Gunung Kidul. Upacara berlangsung dengan khidmat dan dibawakan dengan bahasa Jawa sehingga menambah kesan kebudayaan Jawa yang kental. Upacara dilaksanakan untuk menyerahkan ubarampe yang terdiri dari tumpeng, ingkung ayam, jajan pasar, dan sebagainya. Setelah itu, warga duduk di sekitar makam untuk mendoakan arwah pepunden dengan dipimpin oleh ulama desa setempat.

Setelah memanjatkan doa, kegiatan dilanjutkan dengan memperebutkan dua gunungan yang diarak ketika kirab. Kegiatan inilah yang paling ditunggu dan juga merebut perhatian tim KKN Ngawula Ngawen yang baru pertama kali menyaksikan keseruan ini. Tim KKN turut bersuka cita dan berbaur dengan warga dalam prosesi tersebut. Kegembiraan hari itu ditutup dengan sesi foto bersama dengan Bupati Gunung Kidul, Bapak Sunaryanta. Beliau menunjukkan respons yang baik terhadap kedatangan tim dan partisipasinya dalam upacara adat tersebut. Beliau juga berharap supaya kegiatan KKN berlangsung lancar dan diberi 50 hari yang jauh lebih bahagia.

 

Penulis: Annisa Rifka Nurwijaya, Fakultas Ilmu Budaya UGM

Foto: Syakhira Qiarasyifa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar