Upacara Piodalan Pura Segara Wukir di Kanigoro

Arif budianto 20 Agustus 2023 22:31:32 WIB

Padukuhan Kaliwaru dikenal sebagai Kampung Hindu di Yogyakarta. Padukuhan ini termasuk dalam wilayah administratif Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul. Letaknya sekitar 22 kilometer dari Wonosari, ibukota Kabupaten Gunung Kidul. Sebagai salah satu perkampungan Hindu di tanah Jawa yang juga merupakan bekas kejayaan Mangkunegaran sebelum adanya Perjanjian Giyanti, masyarakat Kaliwaru aktif mengikuti dan menggelar ritual keagamaan dan kemasyarakatan yang sifatnya masih tradisional, seperti masih menggunakan kentongan sebagai sinyal bahaya atau isyarat akan pengumuman tertentu.

Dikenal dengan sebutan Kampung Hindu, sebagian besar penduduk Kaliwaru merupakan penganut agama Hindu. Padukuhan ini memiliki pura dan banyak dijumpai pelinggih pengaruman di setiap pekarangan rumah warga yang beragama Hindu. Konsep keluarga Hindu mengharuskan untuk memiliki tempat pemujaan di pekarangan rumahnya. Tempat pemujaan inilah yang disebut pelinggih pengaruman. Menurut penuturan warga sekitar, Pura Podho Wenang yang merupakan pusat kegiatan keagamaan Hindu di Kaliwaru sangat ramai dan aktif mengadakan atau mengikuti kegiatan keagamaan, bahkan hingga keluar wilayah padukuhan. Pura ini akan ramai dikunjungi ketika hari-hari besar, seperti Nyepi, Galungan, dan Kuningan.

Salah satu kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap pura adalah upacara Piodalan. Upacara Piodalan atau Odalan adalah sebuah ritual upacara keagamaan Hindu yang dikenal sebagai peringatan hari lahirnya atau hari ulang tahun sebuah pura. Piodalan berasal dari kata wedal yang berarti keluar atau lahir. Jatuhnya hari odalan atau pujawali dari tempat suci tersebut, berdasarkan perhitungan sasih yang merujuk pada kalender Saka yang jatuhnya setiap 1 tahun sekali dan ada berdasarkan perhitungan wuku yang merujuk pada kalender atau penanggalan Bali yang jatuhnya setiap 6 bulan (210 hari) sekali.

Masyarakat Padukuhan Kaliwaru tak hanya merayakan Piodalan untuk Pura Podho Wenang, tetapi kadang juga turut memeriahkan upacara Piodalan di pura lain. Masyarakat Hindu biasanya akan mengikuti ritual melarungkan sesaji ke laut. Oleh karena itu, biasanya ritual ini dilakukan di pura yang letaknya dengan laut. Satu-satunya pura di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang berhadapan langsung dengan laut adalah Pura Segara Wukir. Pura ini terletak di Pantai Ngobaran, Kanigoro, Gunung Kidul. Pada Selasa (1/8/2023) lalu, Pura Segara Wukir tengah merayakan hari jadinya dengan upacara Piodalan. Dengan terselenggaranya upacara tersebut, masyarakat Hindu di Kaliwaru turut serta berbondong-bondong meramaikan hari jadi pura tersebut dengan penuh sukacita.

Sutikno, selaku pemangku agama Hindu sekaligus ketua kepengurusan Pura Podho Wenang, menyampaikan bahwa kegiatan Piodalan ini diawali dengan peribadatan terlebih dahulu di dalam pura, baru kemudian dilanjutkan dengan melarungkan sesaji di tepi pantai. Sesaji yang berupa hewan ternak dan hasil bumi itu diarak dan diperebutkan di tepi pantai. Setelah prosesi selesai, umat Hindu yang beribadah kembali ke pura untuk melakukan peribadatan selanjutnya.

Selain memperingati hari jadi pura sebagai tempat peribadatan umat Hindu, upacara Piodalan juga dimaknai sebagai wujud rasa syukur kepada Dewa dengan membawa hasil tani dan ternak mereka untuk dijadikan persembahan.

 

Penulis: Annisa Rifka Nurwijaya, Fakultas Ilmu Budaya UGM

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar